Bismillahirrahmanirrahim... Dan Salam Ziarah Pada Semua


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sabtu, 21 Ogos 2010




Kisah Singkat Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ismail a.s. adalah putra sulung Nabi Ibrahim a.s. dari istrinya yang bernamaHajarNabi Ibrahim a.s. mengajak istri dan anaknya (ketika masih bayi) ke tengah padang pasir di Mekkah, dekat dengan ka’bah. Di saat itu Nabi Ibrahim harus pergi ke Palestina. Maka pergilah Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus. Dalam perjalanannya itu tidak henti-hentinya Nabi Ibrahim a.s. berdo’a memohon keselamatan bagi istri dan putra yang ditinggalkannya. Hajar dan anaknya (Ismail) hidup di lembah tandus Mekah sambil menunggu kedatangan suaminya. Lama-kelamaan persediaan air mereka habis. Nabi Ismail (saat itu masih bayi) menangis karena merasa kehausan. Ibunya bingung berlari-lari kecil bolak-balik sebanyak 7 kali dari bukit Sofa ke bukit Marwah untuk mencari air.

Akhirnya Allah SWT memberikan perintah kepada Malaikat Jibril untuk menolongnya. Air bersih, jernih, dan sehat keluar dari dekat Nabi Ismail yang meronta-ronta. Kemudian Hajar berteriak, “zam-zam, zam-zam!” artinya berkumpullah. Akhirnya air itu berkumpul, menjadi mata air dan diberi namaZam-z am. Hajar merasasenang dan bersyukur kepada Allah SWT. Nabi ibrahim pun kembali berkumpul dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala pertolongan dan keselamatan yang diperoleh mereka.

Ismail tumbuh dewasa menjadi anak yang saleh, cerdas, rajin, jujur, patuh, dan taat kepda Allah SWT dan kedua orang tuanya. Ketika Ismail beranjak dewasa, Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menerima perintah Allah SWT untuk menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim merenungkan mimpinya kemudian menceritakan mimpinya itu kepada Ismail. Ismail berserah diri dan meminta kepada ayahnya untuk menjalankan perintah Allah SWT yaitu menyembelih Ismail di sebuah bukit di Mina. Nabi Ibrahim sangat terharu terhadap keputusan anaknya, ia memeluknya karena Ismail adalah anak yang berbakti kepada Allah SWT dan kepada orang tuanya. Maka dilakukanlah prosespenyembelihannya. Ketika mereka berdua berserah diri, turunlah wahyu yang menyatakan bahwa Nabi Ibrahim telah membenarkan mimpi dari Allah. Ketika hendak disembelih, atas izin Allah SWT Ismail diganti dengan dengan binatang sembelihan yaitu kambing domba. Peristiwa itu merupakan awal diperintahkannya berkurban bagi umatIslam setiap hari raya Idul Adha.

Tiada ulasan: